Minggu, 13 Mei 2012

Codein



Kodeina atau kodein (bahasa Inggris: codeine, methylmorphine) ialah asam opiat alkaloid yang dijumpai di dalam candu dalam konsentrasi antara 0,7% dan 2,5%. Kebanyakan kodein yang digunakan di Amerika Serikat diproses dari morfin melalui proses metilasi.
Kodein yang terkonsumsi akan teraktivasi oleh enzim CYP2D6  di dalam hati menjadi morfin, sebelum mengalami proses glusuronidasi, sebuah mekanisme detoksifikasi bagi xenobiotik.
Kodein digunakan sebagai peredam sakit ringan. Kodein selalu dibuat dalam bentuk pil atau cairan dan bisa diambil baik secara sendirian atau gabungan dengan kafein, aspirin, asetaminofen, atau ibuprofen. Kodein sangat berperan untuk meredakan batuk.
Seperti semua jenis opioid, penggunaan kodeina yang berkelanjutan mengakibatkan ketergantungan secara fisik dan psikologi. Sebuah kelompok yang bernama Codeine Free didirikan untuk membantu mereka yang mengalami ketergantungan pada kodeina.
Kodein merupakan obat yang paling banyak digunakan dalam perawatan kesehatan.
Obat codein banyak digunakan sebagai obat sakit migrain, sakit tulang belakang, sakit gigi dan sakit bulanan (menstruasi). Tapi hati-hati jika mengonsumsi obat ini sewaktu berkendaraan karena menjadi penyebab tingginya kecelakaan lalulintas..
            Codein adalah obat yang biasanya diresepkan oleh dokter. Namun dalam dosis kecil, kandungan obat ini juga terdapat dalam parasetamol seperti Solpadeine atau bercampur dengan ibuprofen dalam Nurofen Plus. Obat-obatan tersebut bisa dibeli dengan bebas di apotik dan biasa diminum kapan saja ketika seseorang merasa nyeri atau sakit pada bagian tubuhnya.

Codein (codipront, coditam)
Golongan
Sediaan
Penyakit/indikasi
Alasan penggunaan
Penghilang nyeri golongan opioid (analgesik opioid)
Tablet: 30 mg (fosfat)
Penghilang nyeri opioid potensi rendah untuk nyeri rignan samapi sedang

Indikasi:
Nyeri ringan sampai sedang
Kontraindikasi :
Depresi napas, penyakit paru obstruktif, serangan asma akut
Perhatian :
Gangguan hati dan ginjal; ketergantungan; kehamilan; menyusui; overdosis
Interaksi : opioid analgesik
Alkohol
Meningkatkan efek hipotensif dan sedasi saat opioid analgesik diberikan bersama alkohol
Antibakterial
Kadar alfentanil dalam darah ditingkatkan oleh eritromisin; hindari premedikasi dengan opioid anlagesik disarankan oleh pabrik ciprofloxacin, mengurangi kadar ciprofloxacin dalam darah saat ciprofloxacin sebagai antibiotik profilaksis; rifampicin meingkatkan metabolism metadon, mengurangi efek
Antikoagulan
Tramadol meningkatkan efek antikoagulan koumarin; dextropropoxyphene mungkin meningkatkan efek antikoagulan koumarin
Antidepresan
Kadar konsentrasi metadon dalam darah mungkin ditingkatkan fluvoxamin; mungkin meningkatkan efek serotoninergik saat petidin atau tramadol diberikan dengan duloxetine; mungkin eksitasi atau depresi system saraf pusat-SSP (hipertensi atau hipotensi) saat opioid alanlgesik diberikan dengan MAOI, hindari penggunaan bersama dan 2 minggu setelah berhenti MAOI; eksitasi atau depresi SSP (hipertensi atau hipotensi) saat petidin diberikan dengan MAOI, hindari penggunaan bersama dan 2 minggu setelah berhenti MAOI; mungkin eksitasi SSP atau depresi (hipertensi atau hipotensi) saat opioid analgesik diberikan dengan meclobemide; mungkin eksitasi SSP atau depresi (hipertensi atau hipotensi) saat dextrometorphan atau petidin  diberikan dengan meclobemide, hindari penggunaan bersama; menignkatkan risiko toksisitas SSP saat tramadol diberikan dengan SSRI atau trisiklik; efek sedasi mungkin meningkat saat analgesik opioid diberikan dengan trisiklik
Antiepilepsi
Kadar metadon dalam darah diturunkan oleh carbamazepin; dextropropoxyphen meningkatkan efek carbamazepin; efek tramadol diturunkan oleh carbamazepin; fenitoin meningkatkan metabolism metadon, mengurangi efek dan risiko reaksi putus obat
Antijamur
Ketokonazol menghambat metabolism buprenorphin, kurangi dosis buprenorphin; metabolism fentanil dihambat oleh flukonazol, risiko depresi napas lebih lama atau lebih lambat muncul; kadar fentanil dalam darah mungkin ditingkatkan oleh flukonazol dan itrakonazol; vorikonazol meningkatkan kadar alfentanil dan metadon dalam darah, pertimbangkan menurunkan dosis alfentanil dan metadon
Antihistamin
Efek sedasi mungkin meningkat saat analgesik opioid diberikan dengan antihistamin sedative
Antipsikotik
Meningkatkan efek sedasi dan hipotensi saat analgesik opioid diberikan dengan antipsikotik; meningkatkan risiko kejang saat tramadol diberikan dengan antipsikotik
Antiviral
Kadar metadon mungkin diturunkan oleh abacavir dan nevirapin; kadar metadon dalam darah diturunkan oleh efavirenz, fosemprenavir, melfinavir, dan ritonavir; ritonavir meningkatkan kadar dextropropoxyphen, ririko toksisitas hindari penggunaan bersama; kadar buprenorphin dalam darah mungkin ditingkatkan oleh ritonavir;kadar petidin dalam darah dikurangi oleh ritonavir, tetapi kadar metabolit toksik petidin dalam darah meningkat, hindari penggunaan bersamaan; ritonavir mungkin mengurangi kadar morfin dalam darah, meningkatkan kadar fentanil dalam darah; metadon mungkin meningkatkan kadar zidovudin dalam darah
Ansiolitik dan hipnotik
mengingkatkan efek sedasi saat analgesik opioid diberikan dengan ansiolitik dan hipnotik
Atomoxetine
Meningkatkan risiko aritmia ventricular saat metadon diberikan dengan atomoxetine; mungkin meningkatkan risiko kejang saat tramadol diberikan dengan atomoxetine
Penyekat beta
Morfin mungkin meningkatkan kadar esmolol dalam darah
Penyekat kanal kalsium
Metabolism alfentanil dihambat oleh diltiazem, risiko depresi napas lebih lama atau terlambat untuk muncul
Domperidone
Analgesik opioid melawan efek domperidon pada kerja saluran cerna
Dopaminergik
Risiko toksisitas SSP saat petidin diberikan dengan rasagiline, hindari petidin 2 minggu setelah rasagiline; hindari penggunaan bersama dextrometorphan dengan rasagiline; hiperpireksia dan toksisitas SSP dilaporkan saat petidin diberikan dengan selegiline, hindari penggunaan bersama; perhatian dengan tramadol disarankan pabrik selegiline
5HT3 antagonis
Efek tramadol mungkin dilawan oleh ondansetron
Memantine
Meningkatkan risiko toksisitas SSP saat dextrometorphan diberikan dengan memantine (pabrik memantine menyarankan penghindaran pemakaian bersama)
Metoclopramide
Analgesik opioid melawan efek metoclopramide pada efek saluran cerna
Obat untuk ulkus
Metabolism analgesik opioid dihambat oleh cimetidine, mengingkatkan kadar dalam darah

0 komentar:

Posting Komentar