Pemanis merupakan senyawa
kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk bahan
pangan, industri, serta minuman dan makanan kesehatan. Ada dua macam jenis
pemanis, yaitu pemanis alami dan pemanis sintetis. Industri pangan lebih
menyukai pemanis sintetis karena harga yang murah dan tingkat kemanisan yang
lebih tinggi daripada pemanis alami.
Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan
minuman. Zat pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Zat pemanis alami. Pemanis
ini dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu,
zat pemanis alami dapat pula diperoleh dari buahbuahan dan madu. Zat pemanis
alami berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengonsumsi pemanis alami
secara berlebihan, kita akan mengalami risiko kegemukan. Orang-orang yang sudah
gemuk badannya sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang mengandung
pemanis alami terlalu tinggi.
b. Zat pemanis buatan atau
sintetik. Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak
berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki
penyakit kencing manis (diabetesmelitus) biasanya mengkonsumsi pemanis
sintetik sebagai pengganti pemanis alami.
Contoh pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam (lihat Gambar 1.6), dan dulsin. Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan pemanis alami. Garam-garam siklamat memiliki kemanisan 30 kali lebih tinggi dibandingkan kemanisan sukrosa. Namun, kemanisan garam natrium dan kalsium dari sakarin memiliki kemanisan 800 kali dibandingkan dengan kemanisan sukrosa 10%. Walaupun pemanis buatan memiliki kelebihan dibandingkan pemanis alami, kita perlu Menghindari konsumsi yang berlebihan karena dapat memberikan efek samping bagi kesehatan.
Misalnya,
penggunaan sakarin yang berlebihan selain akan menyebabkan rasa makanan terasa
pahit juga merangsang terjadinya tumor pada bagian kandung kemih.Contoh
lain, garam-garam siklamat pada proses metabolisme dalam tubu dapat
menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik (senyawa yang
dapat menimbulkan penyakit kanker). Garam siklamat juga dapat memberikan efek
samping berupa gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat
dalam sel.
Daftar pustaka :
http://chemistry35.blogspot.com/2011/08/zat-pemanis-alami-dan-sintetisbuatan.html ( 25/09/2012 20:54)
0 komentar:
Posting Komentar