Senin, 20 Juni 2011

PSEUDOMONAS AERUGINOSA


 Genus Pseudomonadaceae terdiri dari sejumlah kuman batang negatif Gram yang tidak meragi karbohidrat,hidup aerob di tanah dan air.
Dalam habitat alam tersebar luas dan memegang peranan penting dalam pembusukan zat organik. Bergerak dengan flagel polar, satu atau lebih. Beberapa diantaranya adalah fakultatif khemolitotrof, dapat memakai H2 atau CO sebagai sumber karbon. Katalasa positif.
Ada yang patogen bagi binatang atau tanaman dan ada yang patogen bagi kedua-duanya. Kebanyakan spesies Pseudomonas tidak menyebabkan infeksi pada manusia, tetapi kuman ini penting karena bersifat oportunis patogen, dapat menyebabkan infeksi pada individu dengan ketahanan tubuh yang menurun.
Infeksinya biasanya gawat, sulit diobati dan biasanya merupakan infeksi nosokomial. Genus Pseudomonas mempunyai spesies paling sedikit 10-12 yang penting dalam klinik.


ISI
PSEUDOMONAS AERUGINOSA

Kuman ini sering diubungkan dengan penyakit pada manusia. Organisme ini dapat merupakan penyebab 1-20% infeksi nosokomial. Sering diisolasi dari penderita neoplasik, luka dan luka bakar yang berat. Kuman ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan bagian bawah, saluran kemih, mata dan lain-lainnya.
Morfologi
Batang negatif Gram : 0,5 – 1,0 x 3,0 – 4,0 um.
Umumnya mempunyai flagel polar, tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh pada perbenihan tanpa sukrosa terdapat lapisan lender polisakharida ekstraseluler.
Setruktur dinding sel sama dengan famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan klinik sering mempunyai pili untuk perletakan pada permukaan sel dan memegang peranan penting dalam resistensi terhadap fagositosis.

Reaksi biokimia dan sifat biakan
Pseudomonas aeruginosa merupakan organisme yang sangat mudah beradaptasi dan dapat memakai 80 gugus organik yang berbeda untuk pertumbuhannya dan amonia sebagai sumber nitrogen.
Dapat tumbuh pada perbenihan yang dipakai untuk isolasi kuman Enterobacteriaceae dan mempunyai kemampuan untuk mentolerir keadaan alkalis, juga dapat tumbuh pada perbenihan untuk kuman vibrio. Meskipun pseudomonas merupakan organisme aerob, tetapi ia dapat mempergunakan nitrat dan arginin sebagai aseptor elektron dan tumbuh secara anaerob.
Suhu pertumbuhan optimum ialah 35°C, tetapi dapat juga tumbuh 42°C. Hasil isolasi bahan klinik sering memberikan beta hemolisis pada agar darah.
Pseudomonas aeruginosa adalah satu-satunya spesies yang menghasilkan :
1.      Piosianin, suatu pigmen yang larut dalam khloroform.
Strain lainnya menghasilkan pigmen fenazin. Pada perbenihan Pseudomonas pagar pembentukan pigmen akan bertambah.
1.      Fluoresen, suatu pigmen yang larut dalam air. Beberapa strain menghasilkan pigmen merah.

Daya tahan
Pseudomonas aeruginosa lebih resisten terhadap disinfektan dari pada kuman lain. Kuman ini menyenangi hidup dalam suasana lembab seperti pada peralatan pernafasan, air dingin, bedpan, lantai kamar mandi, tempat air dan lain-lainnya.
Kebanyakan antibiotika dan antimikroba tidak efektif terhadap kuman ini. Pernah diisolasi dari gugusan NH4 dan dari sabun heksakhlorofen. Fenol dan beta-glutaraldehid biasanya merupakan disinfektan yang efektif. Air mendidih dapat membunuh kuman ini.

Genetik
Pemindahan gen antar strain Pseudomonas dapat terjadi melalui :
-          konjugasi
-          transduksi
Resistensi terhadap karbenisilin secara genetik dapat dipindahkan melalui                R faktor. Untuk membedakan strain satu sama lain ialah dengan jalan reaksi serologic, tipe faga dan tipe piosin (bacteriocin).

Struktur antigen
Antigen O atau antgen somatik dipakai untuk menggolongkan pelbagai strain dalam tujuan epidemiologik. Pemeriksaan dengan bakteriofaga dan piosin perlu dilakukan untuk melengkapi sifat-sfat dari strain yang diisolasi selama epidemik. Juga lapisan lendir bersifat imunogenik dan memegang peranan dalam proteksi sel kuman terhadap fagositosis. Imunisasi aktif dan pasif terhadap lendir dapat mencegah efek letal dari toksin dan kuman-kuman hidup pada tikus.

Patogenesis
Mekanisme bagaimana Pseudomonas aeruginosa dapat menyebabkan penyakit manusia belum diketahui.
Patogenesis dan manifestasi klinik
Pseudomonas aeruginosa dapat mengadakan infeksi pada jaringan atau bagian dari tubuh. Lesi lokal terjadi pada luka atau luka bakar, kornea, saluran kemih dan paru-paru. Selain daripada itu juga dapat menyebabkan endokarditis bakterialis dan gastroenteritis. Infeksi jaringan kornea dapat menyebabkan kebutaan. Dari infeksi lokal kuman ini dapat menyebar melalui darah, sehingga menyebabkan septikemia angka kematian dapat mencapai 80%.
Pada penyakit Pneumonia Pseudomonas biasanya terjadi sianosis yang makin lama makin bertambah, biasanya dengan empiema. Dengan sinar X dapat dilihat adanya infiltrasi di dalam lobus bagian bawah yang bersifat nodular dan nekrosis dengan pembentukan abses. Mortalitas adalah tinggi pada Penumonia Pseudomonas.
Pada penderita leukemia mortalitas lebih tinggi bila menderita leukopeni yang berat. Pada penderita dengan fibrosis kistik, organisme ini sering berkapsul untuk mencegah fagositosis.

Diagnosis laboratorium
Isolasi
Pseudomonas dapat tumbuh pada pelbagai media.

Pengobatan
Kebanyakan antimikroba tidak efektif terhadap pseudomonas. Kebanyakan dari strain organisme ini peka terhadap : amikasin, gentamisin, tobramisin dan kolistin.
Kepekaan ini terus berkembang terutama pada pengobatan yang lama. Kira-kira 50 % sensitif terhadap karbenisol. Karbenisilin dan gentamisin invivo bekerja sinergik. Vaksin heptavalen (Pseudogen) telah dikembangkan dan efektif pada luka bakar.

Pengawasan
Penyebaran dari Pseudomonas akan meluas bila cara kerja cerobah, juga pencucian tangan yang tidak sempurna, desinfektan dan cara pemakaian kateter dan alat-alat pernapasan yang kurang disterilkan dengan baik. Typing dari strains penting untuk mengetahui sumber infeksi dan untuk mencegah penyebarannya
PENUTUP

Pseudomonas yang lain
Sejumlah Pseudomonas lain telah diisolasi dari lingkungan rumah sakit, dan ternyata hanya sebagai kontaminan. Kebanyakan dari organisme ini penghuni dari tanah, tetapi Pseudomonas mallei adalah patogen bagi binatang.

Pseudomonas cepacia :
Sering diisolasi dari lingkungan rumah sakit dan bahan klinik. Kuman ini mempunyai hubungan dengan penyakit : endokarditis, septikemia, infeksi luka dan infeksi saluran kemih. Kebanyakan resisten terhadap antibiotik.

Pseudomonas maltophilia :
Sering diisolasi dari orofaring dan sputum, juga dari lingkungan dan dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Dapat menginfeksi luka, saluran kemih dan darah. Kebanyakan resistensi terhadap antibiotika.

Pseudomonas mallei :
Organisme ini penyebab penyakit kelenjar pada kuda dan keledai. Manusia mendapat infeksi karena kontak melalui goresan kulit atau inhalasi.

Pseudomonas pseudomallei :
Organisme ini merupakan penghuni biasa dari tanah, menyebabkan meliodosis yaitu suatu penyakit kelenjar pada manusia. Organisme ini masuk ke dalam badan dengan jalan inhalasi atau melalui kulit lecet. Memberikan penyakit pulmonalis Yang ringan serupa tuberkulosis atau penyakit jamur. Meliodosis dapat juga berupa septikemia  dan menyebabkan kematian cepat.
Reaksi penyakitnya dapat terjadi setelah beberapa tahun diberi nama Vietnamese timbomb. Dapat diisolasi dari : spuntum, urin, pus atau darah.
DAFTAR PUSTAKA

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1994 : Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Binarupa Akasara.

1 komentar:

Deandra mengatakan...

Selamat pagi,
Apakah Pseudomonas Aeruginosa dapat mati dengan proses UV dan Ozonisasi ??

Posting Komentar